Tuesday, October 12, 2010

Ingin belajar apa? "Baca tulis" atau "Conversation"?

Kebanyakan orang menganggap belajar bahasa jepang itu mirip belajar
bahasa Inggris. Yaitu belajar grammar dan vocab, lalu akan bisa baca
tulis dan bisa bicara sedikit-sedikit. Bahkan biasanya kita lebih
lancar baca tulis daripada conversation.
Untuk bahasa jepang, ternyata tidaklah demikian. Bahasa jepang tidak
menggunakan huruf latin, melainkan menggunakan tulisan berupa
katakana, hiragana, dan kanji.
Oleh karena itu untuk dapat baca tulis bahasa jepang, kita memerlukan
satu step tambahan selain belajar grammar dan vocab, yaitu belajar
tulisan katakana, hiragana, dan kanji.
Banyak yang belajar bahasa jepang namun berhenti di tengah jalan
karena walaupun telah beberapa kali belajar, tidak juga terasa ada
perkembangan. Menulis tidak bisa, membaca tidak bisa, berdialog juga
tidak bisa.
Hal ini wajar, karena untuk bahasa jepang diperlukan learning curve
yang lebih lebar dan curam dibanding learning curve bahasa inggris.
Hal ini ditambah dengan kebiasaan format belajar bahasa kita yang
mengikuti cara belajar bahasa inggris yaitu "Harus bisa baca tulis
dulu, baru akan bisa conversation"
Untuk belajar bahasa jepang, nampaknya akan lebih mudah apabila format
belajarnya dibalik, yaitu memfokuskan diri belajar grammar dan vocab
demi bisa berdialog, dan sambil itu berjalan, kita sedikit demi
sedikit menghafal hiragana, katakana, dan kanji.
Bila anda tidak tertarik untuk mampu baca dan tulis, maka beban
belajar anda akan banyak berkurang. anda hanya perlu menghafal grammar
dan vocab, lalu latihan berdialog.
Bila anda memang niat untuk bisa baca tulis, sebaiknya anda tidak
menunda2 untuk menghafal hiragana dan katakana.

No comments:

Post a Comment